Boneka Nabilla




Nabilla deket banget sama boneka-boneka di rumah, kayak dia memposisikan diri jadi emak mereka gitu. Hampir tiap saat boneka-boneka itu digendong dan diajakin ngobrol. Pulang sekolah gendong boneka, mau tidur gendong boneka, dia minta gendong pun sambil gendong boneka. Baru aja selesai mandi, yang dicari juga boneka. Saking sayangnya sama boneka, dia sampai punya inisiatif buat bikinin mereka baju. Yang pertama jadi korban adalah boneka lebah.
Nabilla motongin baju kakaknya yang “katanya” udah nggak kepakai. Ya gimana mau dipake kalo udah digunting-gunting? Pinter ni anak. Lalu dia bikin pola yang sesuai sama postur boneka lebah itu. Eh, ternyata ada satu kendala, dia nggak bisa nutupin kepalanya kalau sungutnya (antena) masih ada. Jadilah dia berinisatif lagi buat motong kedua sungut itu. Spontan orang-orang pada protes.
“Jangaaaan dipotong!! Itu boneka ibuk, adek nggak boleh motong!” emaknya kasih ultimatum.
“Tapi nanti nggak bisa dikasih baju, buk,” Nabnab merengek.
Gue nyahut, “Udah kasih kemben aja.”
Nabilla mulai sebel, dia masih keukeuh pengen motong sungutnya. Jadi emak gue berusaha ngejelasin juga ke Nabilla.
“Nanti kalo dipotong jadi jelek dong. Kan bonekanya emang gitu, ada sungutnya, namanya juga boneka laba-laba.”
EH? BONEKA LABA-LABA? Pasti virus Nabnab mulai nular nih. *Waspada!
***
Sumber gambar  https://new.tkpdevel-pg.ryandy/clarencetoys/boneka-lebah




0 komentar:

Posting Komentar

Boneka Nabilla