Bicara Soal Cowok



Entah mengapa, temen kampus yang satu ini getoool banget gombalin gue. Cowok tinggi, besar, dan bersahaja ini suka banget gombalin bukan karena dia suka gue, tapi karena NARSIS. Menurut gue, dia memang punya cara narsis yang aneh. Nggak hanya itu, terkadang ukhti-ukhti di kampus juga digodain sama dia. Heran gue.
Sebenarnya gue sama dia temen deket. Jadi, sedikit banyak gue udah tahu aib-aibnya, haha. Bisa dibilang dia itu makhluk yang gigih banget. Gue rasa dia mempelajari sebuah teori yang mengungkapkan kalau kegigihan itu bisa menurunkan berat badan. Logikanya, dengan banyak mikir dan banyak gerak berat badan seseorang bisa berkurang atau lebih padat. Benar sih, tapi nggak tau kenapa teori ini nggak berhasil diterapin dia. Tapi satu hal yang gue tahu, dia itu pinter, asli pinter. Mungkin karena gigihnya itu.
Saking gigihnya, sampai sampai sifat gigih itu kebawa di segala aspek. Termasuk di aspek gombal-menggombal. Dari yang cantik, yang nggak cantik, yang kurus, yang gemuk, semuanya digombalin. Dia terus aja menggombal tak pandang bulu.
Sebenarnya, cowok satu ini sama sekali nggak punya bakat palyboy. Dia juga bukan tipe orang yang bisa dengan percaya diri mendekati seorang cewek dengan terang-terangan. Jadi dia kalau deketin cewek, beraninya di semak-semak, hhaaha – enggak gue bohong. Dari perilakunya selama ini, gue bisa menyimpulkan kalau bakat dia hanya satu, yaitu aneh – termasuk aneh dalam menggombal.
Pernah suatu hari dia bilang ke gue, “Yas, mau nggak jadi pacar aku?”
“Gue sih, mau-mau aja, tapi kasihan sama kamu. Aku nggak sejahat itu, aku nggak akan tega misahin kamu dari pria yang kamu cintai.”
Dia diem. Salah dia juga, temen sendiri digombalin. Liat ekspresinya yang tiba-tiba berubah jadi kayak anak pungut, gue jadi ketawa ngakak.
Lain waktu, dia bilang, “Yas, indahnya hidup ini ketika ada cinta kita berdua.”
“Aaaaaaargh!! Kalaupun di dunia ini ada bencana maha dahsyat yang mengakibatkan makhluk hidup yang tersisa di dunia ini cuma aku dan kamu. Aku akan berdoa sama Tuhan ‘Tuhan ambil aja akuuu’.”
Kata-kata gue itu spontan berhasil bikin dia cemberut stadium kritis. Tapi dia masih nggak mau nyerah juga. Dia pernah nekad godain gue yang hampir bikin gue syok.
“Tyas, marry me?”
Gue diem, waktu itu gue hampir aja keseleg iga kucing gara-gara denger kata-kata dia. Tapi untungnya gue bisa kembali ke jalan yang benar.
Gue ambil nafas dalam banget, lalu mencoba menjawab dengan bijak agar tak menyakiti hatinya.
“Sorry banget, tapi gue hermaprodhit.”
Dan pembicaraan berakhir. Gue bukannya nggak suka sama dia, tapi gue pantang macarin temen. Dia juga sebenarnya gitu, tapi tetep aja sok-sokan godain gue.
“Lo punya cowok dong Yas. Sehari apa dua dua hari gitu. Biar gue nggak malu punya temen kayak lo!” ujarnya.
 “Sialan lo!! Gue punya cowok kok, namanya Rangga.”
“Oh, ya, anak mana?” tanyanya kaget.
“Anak sini aja.”
“Dari namanya keren tuh, nama panjangnya siapa? Siapa tahu aja gue kenal.”
“Serangga.”
Temen gue langsung lemparin gue tutup panci. Gue paling males kalo berdebat masalah cowok. Bakal panjang ntar, jadi gue lebih suka jawab sekenanya.
“Jangan-jangan lo nggak doyan cowok ya?”
“Emang lo doyan?” sergap gue.
“Ah, sialan lo!”
“Udah deh, apa sih bahas cowok mulu.”
“Yeee, mending bahas cowok kali ketimbang bahas serangga.”
“Biarin, gue kan berteman dengan segala mahkluk.”
“Ya udah deh. Yang penting lo jangan tersinggung ya kalau ntar gue nikah duluan.”
Gue mulai mengerti tujuan dia menggombal selama ini. Dia gombalin gue buat ngetes doang, sekalian buat menstimulasi gue biar cepet punya pacar.
“Gue tahu, meski sejatinya lo itu  laki-laki yang lebih muda, tapi lo berpotensi buat nikah duluan.” Secara dia gigih, dan gue enggak. “Gue cuma minta satu hal dari lo, nanti ketika gue udah menginjak umur 26 dan belum menikah. Gue bakal nyari lo. Itu artinya lo wajib nyariin gue jodoh karena lo udah terlanjur jadi temen baik gue, haha. Awas aja kalo lo lari!” ujar gue sambil melirik tajam ke arahnya.
Dia langsung menjawab secepat kilat, “Baiklah. Aku akan menganggap pembicaraan kita barusan tidak pernah terjadi.”
“$%^*#$)*^”




0 komentar:

Posting Komentar

Bicara Soal Cowok