Hari ini gue ngelakuin dosa besar.
Kasur keluarga pohon pinus baru aja dapat rejeki muntahan kucing. Dan ratu
hutan alias ibu suri kaih gue mandat buat bersihin muntahan itu.
Gue baru aja makan cilok, udah disuruh
bebersih sabu-sabu kadaluarsa. Jadilah gue hoek-hoek waktu bersihin barang
jahanam itu. Cilok tak berdosa yang baru aja gue telan rasanya kayak mau balik
lagi. Gue berusaha nahan, tapi lama-kelamaan gue nggak kuat dan ... zuuuurrrr!!
Gue muntah tepat di depan Achi yang
lagi makan mie goreng dan dia mandangin gue dengan tatapan penuh luka yang
teramat dalam tanpa berucap sepatah kata pun.
Heheheeee, maafkan tante ya nak. Tante
tadi makan cilok kok, nggak makan kadal, jadi pastilah tidak akan seburuk
kelihatannya.
Lima menit kemudian....
Achi angkat bicara,” Aku nggak habis,
tante sih muntah di depanku.”
Aduh, gue jadi merasa bersalah. Waktu
gue tengok mangkuknya, alhamdulillah mie-nya tinggal dua suap. Hmm...ternyata
dia berhenti makan gara-gara udah kenyang. *Hahahah,
tetap saja, jahatnya dakuuuu!
***
Sumber gambar http://www.123rf.com/stock-photo/sorry.html
0 komentar:
Posting Komentar